Yuk Hidup Sehat – Kesehatan mulut seringkali dianggap sepele, hanya sebatas masalah gigi berlubang atau bau mulut. Padahal, mulut adalah pintu gerbang bagi kesehatan tubuh Anda secara keseluruhan. Masalah yang terjadi di dalam mulut bisa menjadi pertanda atau bahkan pemicu kondisi kesehatan yang lebih serius di bagian tubuh lainnya. Menjaga kesehatan mulut bukan hanya soal memiliki senyum indah, tetapi juga investasi penting untuk kualitas hidup jangka panjang.
Banyak penelitian menunjukkan adanya korelasi kuat antara kesehatan mulut dan berbagai penyakit kronis.
Mencegah masalah kesehatan mulut jauh lebih mudah daripada mengobatinya. Anda bisa memulainya dengan kebiasaan sederhana namun konsisten.
Baca juga: “Remaja 17 Tahun Lumpuh Mendadak Setelah Pakai Earphone Saat Charge—Dokter: Jangan Abaikan Ini!“
Menjaga kesehatan mulut adalah cara efektif untuk menjaga kesehatan tubuh Anda secara keseluruhan. Dengan merawat mulut, Anda tidak hanya mendapatkan senyum yang menawan, tetapi juga melindungi diri dari berbagai risiko penyakit. Jadikan kesehatan mulut sebagai prioritas dalam rutinitas harian Anda.
Setelah memahami pentingnya menjaga kesehatan mulut, ada baiknya kita juga mengenali beberapa mitos yang sering kali kita dengar. Pemahaman yang keliru bisa menghambat usaha kita dalam menjaga kebersihan gigi dan gusi. Mari kita luruskan beberapa mitos yang paling umum.
Fakta: Ini adalah salah satu kesalahan terbesar. Menyikat gigi terlalu keras tidak akan membuat gigi lebih bersih, malah justru bisa merusak. Tekanan yang kuat dapat mengikis enamel gigi, menyebabkan gigi menjadi lebih sensitif, dan melukai gusi sehingga memicu resesi gusi (gusi turun).
Tips: Gunakan sikat gigi berbulu lembut dan sikatlah dengan gerakan memutar yang halus selama dua menit. Tekanan yang tepat sudah cukup untuk menghilangkan plak tanpa merusak gigi dan gusi Anda.
Fakta: Gusi yang sehat seharusnya tidak berdarah. Gusi berdarah adalah tanda adanya peradangan, yang bisa jadi merupakan gejala awal dari gingivitis (radang gusi). Jika dibiarkan, gingivitis dapat berkembang menjadi penyakit gusi yang lebih parah, yaitu periodontitis.
Tips: Jangan berhenti menyikat gigi jika gusi Anda berdarah. Justru, lanjutkan menyikat dengan lebih lembut dan fokus pada area yang berdarah. Jika pendarahan tidak berhenti setelah beberapa hari, segera periksakan ke dokter gigi.
Fakta: Banyak orang mencoba menghilangkan karang gigi dengan menggunakan alat-alat non-medis atau ramuan alami di rumah. Ini adalah tindakan yang sangat berbahaya. Karang gigi adalah plak yang mengeras dan menempel kuat pada gigi. Hanya dokter gigi atau higienis gigi yang memiliki peralatan steril dan keahlian untuk menghilangkannya tanpa merusak enamel atau melukai gusi.
Tips: Kunjungan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali adalah cara terbaik dan teraman untuk membersihkan karang gigi secara profesional.
Fakta: Meskipun gula adalah pemicu utama, ada banyak karbohidrat lain yang bisa menyebabkan gigi berlubang. Bakteri di mulut memproses karbohidrat, termasuk dari roti, pasta, atau keripik, menjadi asam yang dapat mengikis enamel gigi. Frekuensi mengonsumsi makanan manis atau berkarbohidrat juga sama pentingnya.
Tips: Batasi camilan di antara waktu makan. Minumlah air putih setelah makan untuk membantu membilas sisa makanan dan menetralisir asam.
Dengan memahami fakta di balik mitos-mitos ini, Anda bisa mengambil langkah yang lebih tepat untuk menjaga kesehatan mulut Anda. Mulai sekarang, sikat gigi dengan lembut, jangan sepelekan gusi berdarah, dan percayakan pembersihan karang gigi pada ahlinya. Dengan begitu, kesehatan mulut Anda akan selalu terjaga.