
Yuk Hidup Sehat – Di era modern yang serba cepat ini, banyak orang terjebak dalam lingkaran overthinking — terlalu banyak berpikir hingga menimbulkan stres dan kecemasan. Pikiran yang terus berputar tanpa henti sering membuat seseorang sulit fokus, sulit tidur, bahkan kehilangan semangat hidup. Padahal, dengan strategi yang tepat, overthinking bisa dikendalikan dan diubah menjadi kekuatan untuk berpikir lebih jernih. Artikel ini akan membahas cara ampuh melawan overthinking agar pikiran lebih tenang, hati lebih damai, dan hidup terasa lebih ringan.
Overthinking adalah kondisi ketika seseorang memikirkan sesuatu secara berlebihan, baik tentang masa lalu, masa depan, maupun hal-hal kecil yang seharusnya tidak terlalu dirisaukan. Biasanya, overthinking ditandai dengan:
Meski wajar untuk merenung, overthinking menjadi berbahaya ketika mulai menguras energi emosional dan mental seseorang.
Ada beberapa faktor yang memicu seseorang menjadi overthinker:
Mengenali penyebabnya adalah langkah pertama untuk mengatasinya.
Langkah awal untuk melawan overthinking adalah menyadari bahwa kamu sedang overthinking. Jangan menolak pikiran itu, tetapi akui dan beri jarak. Katakan dalam hati, “Oke, aku sedang berpikir terlalu banyak.” Kesadaran ini membantu otak berhenti melanjutkan siklus berulang.
Sering kali, overthinking muncul karena kita mencoba mengendalikan hal-hal di luar jangkauan. Bedakan antara apa yang bisa kamu ubah dan apa yang tidak. Energi akan lebih bermanfaat jika diarahkan pada hal yang bisa dikontrol.
Lakukan kegiatan yang membuatmu fokus pada saat ini, seperti berjalan santai, membaca buku, memasak, atau mendengarkan musik. Aktivitas sederhana ini bisa membantu mengalihkan pikiran dari kekhawatiran berlebihan.
Menulis jurnal adalah salah satu terapi efektif. Ketika menuliskan pikiran di kertas, kamu membantu otak “mengeluarkan” beban yang berputar di kepala. Dengan begitu, pikiran menjadi lebih teratur dan tenang.
Coba tarik napas dalam-dalam, tahan beberapa detik, lalu hembuskan perlahan. Lakukan beberapa kali hingga tubuh terasa rileks. Teknik pernapasan sederhana ini membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi kecemasan akibat overthinking.
Di era digital, informasi yang terus mengalir bisa memicu kekhawatiran baru. Batasi waktu di media sosial dan pilih sumber informasi yang benar-benar bermanfaat.
Kurang tidur bisa memperburuk overthinking. Pastikan kamu memiliki rutinitas tidur yang baik dan berikan waktu istirahat cukup bagi otak untuk pulih.
Berbagi cerita dengan teman, keluarga, atau konselor bisa sangat membantu. Kadang, mendengar sudut pandang lain membuat kita menyadari bahwa kekhawatiran kita tidak sebesar yang dibayangkan.
Baca juga: “The Black Phone 2 Kuasai Box Office Dunia”
Overthinking tidak selalu buruk — jika disikapi dengan bijak, ia bisa menjadi sinyal bahwa kamu sedang berusaha memahami sesuatu lebih dalam. Gunakan momen itu untuk belajar mengenal diri sendiri, memahami apa yang kamu takutkan, dan melatih kemampuan berpikir lebih rasional.
Cobalah ubah kalimat “Bagaimana kalau gagal?” menjadi “Apa yang bisa aku lakukan agar berhasil?”
Dengan begitu, pikiranmu beralih dari kekhawatiran menuju solusi.
Melawan overthinking bukan berarti berhenti berpikir, tetapi mengatur cara berpikir agar lebih sehat dan terarah. Dengan kesadaran, latihan mindfulness, dan kebiasaan positif, kamu bisa keluar dari jerat pikiran berlebih dan menjalani hidup yang lebih tenang.
Ingat, tidak semua hal butuh jawaban segera. Terkadang, diam dan menerima adalah bentuk kebijaksanaan tertinggi dalam menghadapi hidup.